Wednesday, October 20, 2010

Tidur Cara Nabi

Nabi Muhammad SAW memiliki akhlak yang baik dalam tidur. beliau tida pernah tidur melebihi kebutuhan, namun juga tidak menahan diri untuk tidur sekedar yang dibutuhkan. Beliau melakukan dengan cara yang terbaik: tidur pada saat diperlukan dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berdzikir kepada Alloh sampai matanya terasa berat, tidak tidur dalam keadaan kekenyangan, tidak langsung bersentuhan dengan tanah dan tidak berbaring diatas kasur yang terlalu tebal.

Salah satu kebiasaan yan dicontohkan oleh Rosulullah SAW yang mudah untuk kita tiru adalah, adalah beliu senantiasa tidur dalam keadaan suci. (Rosulullah selalu berwudhu sebelum tidur). hal ini diungkapkan dalah hadist shahih: "Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untu melakukan sholat".

Beliau tidur diawal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Beliau banun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai batas waktu yang diijinkan Alloh SWT.

Arti tidur adalam suatu keadaan dimana badan terselimuti oleh panas alami dan energi kebagian dalam tubuh untuk beristirahat. tidur memiliki dua faedah besar:
pertama, istirahatnya seluruh anggota tubuh sehingga terbebas dari rasa lelah, panca indera juga menjadi nyaman, terlepas dari kerja berat saat terjaga, segala kepenatan juga lenyap.
kedua, sempurnanya proses pembakaran dan metabolisme makanan. Karena pada saat tidur panas tubuh alami mengalir ke seluruh tubuh sehingga membantu proses tersebut. Dengan tidur tubuh memberi kesempatan pada energi alami melakukan aktivitasnya, menentramkan jiwa, memperbanyak sel - sel tubuh.

Tidur yang paling efisien adalah berbaring kesebelan kanan agar makanan berada pada posisi pas dilambung, karena letak lambung cenderung miring ke kiri sedikit. Kemudian merubah posisi miring kekiri sebentar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver. Lalu dilanjutkan miring kekanan agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. jadi miring kekanan dilakukan diawal dan akhir tidur.

Tidur yang terburuk adalah terlentang. Tidur terlentang tidak masalah jika hanya untuk istirahat sebentar, bukan untuk tidur. Lebih buruk lagi tidur bertelungkup. Abu Umamah meriwayatkan: Nabi pernah dihadapan seorang lelaki yang tidur menelungkup, maka beliau menyepaknya dengan kaki sambil bersabda, "Bangun!, itu adalah cara tidur para penghuni jahanam."

Terdapat pendapat bahwa tidur siang ada tiga macam: Khuluq, Khuruq dan Humuq.Khuluk ((akhlak): karena itu adalah kebiasaan Rosululloh SAW) adalah tidur ditengah hari. Khuruq (perusak) adalah tidur diwaktu dhuha, sehinga mengangu aktivitas dunia dan akhirat. Sementara Humuq (kebodohan) adalah tidur diwaktu Ashar.

Kebiasaan tidur Rosululloh SAW tersebut diikuti pula oleh kerbiasaan lainnya yaitu membaca Al-mu'awwidzatain dan meniupkannya ketelapak tangan beliau, lalu diusapkan keseluruh tubuh. Hal ini berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:"Dari Aidyah RA, ia berkata, Sesungguhnya Rosululloh SAW, apabila ia berada ditempat tidurnya, ditiupnya dengan mulutnya kedua tangannya dan dibacanya Al-mu'awwidzatain, dan diusapnya badannya dengan kedua tangannya itu."

Hadis lainnya berkenaan dengan ini: "Sesungguhnya Nabi SAW, apabila menempati tempat tidurnya pada tiap malam, ia himpunkan kedua telapak tangannya, kemudian ia tiup dengan mulutnya, maka is baca pada keduanya (Surat-surat) Qulhuwallaahuahad, Qula'uudzubirabbilfalaq dan Qula'uudzubirabbinnaas. kemudian ia sapukan kedua telapak tangannya itu keseluruh badan sebatas kemampuannya, dimulai dari kepala, muka dan bagian badannya sebelah muka. ia lakukan sebanyak tiga kali." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu 'Umar berkata: Rosululloh SAW telah bersabda: "Barang siapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci, maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya malaikat itu akan berucap 'Allohummaghfirli 'abdikafulani, fainnahu bata thahiran (Ya Alloh, Ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur dimalam hari dalam keadaan suci)." (Riwayat Ibnu Hiban).

Semoga kita termotivasi untuk belajar dari akhlak Rosululloh, karena akhlak tersebut bermanfaat bagi diri kita, seperti yang tercantum dalam hadis berikut: "Sesungguhnya apabila seseorang hendak tidur bersainglah malaikan dan syetan. Malaikat berdoa "Ya Alloh akhiri orang ini dengan kebaikan". Sedangkan Syetan berkata "Akhiri orang ini dengan kejahatan". Maka jika ia tadinya berdzikir kepada Alloh Ta'ala kemudian tidur, bermalamlah malaikat menjaganya. (Riwayat Ibnu Sunni).