Thursday, August 26, 2010

RAMADHAN BULANNYA AL'QUR'AN

Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185 menghubungkan perintah puasa Ramadhan dengan awal turunnya Al-Qur'an, kitab Allah yang terakhir yang memberikan petunjuk hidup kepada umat manusia, memberikan penjelasan petunjuk-petunjuK Allah dan menjadi pembeda antara yang haq dengan yang bathil, antara yang baik dengan yang buruk.


Turunnya Al-Qur'an yang demikian penting makna bagi umat manusia itu pada tempatnyalah jika wajib disyukuri dengan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, mensyukuri turunnya Al-Qur'an berarti juga mewajibkan diri untunk menjalani hidup sesuai dengan petunjuk-petunjuk Al-Qur'an.


Menurut sejarah, Al-Qur'an diterima Rasulullah selama lebih kurang 23 tahun, yaitu 13 tahun di kota Mekah dan 10 tahun di kota Madinah. Al-Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan, ialah dari hadirat Allah diLauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit yang pertama). Kemudian dari langit pertama Al-Qur'an itu diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan situasi yang dialami Rasulullah sendiri selama 23 tahun. Sehingga Al-Qur'an itu mengenal adanya surat Makkiyah dan Madaniah.


Bagi bangsa Indonesia Nuzulul Qur'an merupakan bagian dari hari-hari besar keagamaan yang tidak terpisahkan darihari besar nasional lainnya. Melalui peringatan hari-hari besar keagamaan ini,kita dapat memetik hikmah yang terkandung didalamnya, dalam upaya meningkatkankualitas keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.


Al-Qur'an Al-Karim, di samping berfungsi siebagai Hadan Li al-nas (petunjuk bagi manusia), Al-Furqon (pembeda antara yang haq dan yang bathil), syifa lima fi al-shudur (obat bagi hati yang resah), tetapi juga sebagai a'dzam al mu'jizat li nabiyyina shalallahu 'allahi wa sallam (mu'jizat terbesar ditangan nabiMuhammad SAW) Kemukjizatan Al-Qur'an menurut ahli tafsir berbeda dengan mu'jizat para Rasul terdahuludalam berbagai aspek keluar biasaannya.


Mu'jizat para Rasul terdahulu berupa mu'jizat hissiyahmaddaiyah (Mu'jizat indrawi/fisikal) banyak berlaku pada saat Rasulnya masih hidup, seperti tongkat Nabi Musa menjadi ular, Nabi Ibrahim yang tidak terbakar oleh api, Nabi Isa yang menghidupkan orang mati, dengan izin Allah dan mu'jizat-mu'jizat lain, sedangkan Al-Qur'an adalah mu'jizatruhiyyah 'aqliyyah (mu'jizat spiritual / rasional) bukan saja berlaku pada saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, tetapi juga bergema sepanjang masa, sampai ke akhir zaman.


Inilah yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabda beliau bahwa nabi-nabi terdahulu diberi muji'zat yang sesuai dengan zamannya agar manusia di zaman itu beriman kepada mereka. Tetapi mu'jizat yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah berupa "wahyu" yang diturunkan oleh Allah SWT yang berlaku abadi yang meliputi seluruh peradaban manusia.


MU'JIZAT TERBESAR

Keluar biasaan Al-Qur'an yang merupakan mu'jizat terbesar itu menurut Yunan Yusuf (1998), meliputi bukan saja terletak pada ketelitian redaksi, kedalaman makna, kesempurnaan susunan, kelangkaan kandungan, ketepatan ramalan, keakuratan jumlah huruf-huruf serta kesejukan himbauannya yang mampu menggerakan simpul-simpul logika. dan menggetarkan tali temali rasa manusia beriman tetapi juga keluar biasaan Al-Qur'an merambah kepada ketajaman hujjah. kekuatan argumen serta kecanggihan tantangan yang ditunjukkankepada orang-orang yang enggan menerimanya.


Nuzulul Qur'an yang kita peringati adalah untuk mengenang kembali nilai-nilai embriorik Al-Qur'an yang sangat prinsipil untuk dikembangkan dengan kemampuan intelek kita, dengan kemampuan akal kita selaku anak cucu Nabi Adam yang ditunjuk oleh Allah sebagai Khalifah sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam surat Saba' : 46; "QUL INNAM AIDZUKUMBIWAHIDAH" = Katakanlah kami hanya menasehatkan satu saja kepada kamu sekalian."ANTAQUUMUU LILLAHI MASNAA WA FURAADAA" hendaknya kamu berbakti kepada Allahbaik secara kolektif maupun perorangan. "TSUMMA TATAFAKKARU" kemudian kamu berfikir.


Kalau kita melaksanakan hal ini, apa yang kita harapkan ?, yang kita harapkan menurut Nurcholis Madjid (1985) ialah: Pemenuhan kekhalifahan kita di bumi, dengan kemampuan kita untuk membangun dunia ini dan nanti di akhirat akan mendapat pahala dari Allah dalam hidup yang lebih bahagia dan abadi.


Peringatan Nuzulul Qur'an sendiri merupakan gejala kehidupan manusia, yaitu gejala tumbuhnya rasa keagamaan dari diri kita dengan tumbuhnya rasa keagamaan ini bangsa Indonesia akan berhasil disetiap langkahnya (IslahurFil Ardhi).

Al-Quran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa DZALIKAL KITAABU LAARAIBA FIDHIHUDAN LIL MUTTAQIEN. Taqwa ialah kesadaran kita akan kehadiranAllah dalam hidup ini, bahwa hidup itu selalu diawasi dan disertai oleh Allah SWT Tidak satu detikpun dalam kehidupanmanusia yang lepas dari pengawasannya.


Al-Qur'an adalah kitab Allah terakhir yang dinyatakan berlaku bagi seluruh umat manusia sepanjangmasa. Hanya Al-Qur'an sajalah kitab yang sah menjadi anutan manusia sampai akhir zaman.

Adalah menjadi kewajiban setiap muslim untuk hidup berpedoman kepada Al-Qur'an dan menjadikan Al-Qur'an sebagai tolak ukur kebenaran perilaku kita didunia kini.


Bersahabat dengan Al-Qur'an bagi kaum muslimin mempunyai nilai khusus. Membaca tanpa mengetahui artinya telah merupakan ibadah kepada Allah. Akan bertambah sempurna ibadah kita kepada Allah secara berturut-turut jika kita ikut dengan mengetahui terjemahannya, memahami maksud kandungannya. menghayatinya serta mengamalkannya. Rasulullah SAW bersabda : "Aku tinggalkan dua perkara, yangapabila berpegangteguh kepada ajaran-ajarannya, pasti (kamutidak akan sesat selama-lamanya); kitab Allah (Al-Qur'an) dari sunnah Rasul-Nya".


Al-Qur'an mengajarkan pula bahwa beribadah kepada Allah dilakukan dengan Shalat, Zakat, Puasa dan Haji,yang merupakan sendi-sendi mutlak agama Islam. Ibadah-ibadah lain juga diajarkan, yang akan merupakan tanaman kebajikan di hadirat Allah, hasilnya ada pula yang hanya dinikmati di akhirat.


Al-Qur'an mengajarkan akhlaq luhur, yang meliputi akhlaq pribadi, akhlaq keluarga, akhlaq tetangga, akhlaq sosial, akhlaq ekonomi, akhlaq politik, akhlaq religius (akhlaq terhadap Allah).

Al-Qur'an mengajarkan juga tentang tatanan sosiial, mendorong pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat diperlukan untuk kesempurnaan hidup manusia. Kebodohan dicela, iman dan ilmu merupakan duasaudara kembar yang mengantarkan kepada derajat hidup yang tinggi.


Kajian-kajian terhadap ajaran-ajaran Al-Qur'an mutlak dilakukan oleh orang yang berpuasa, yang berikrar untuk menjalani hidup sesuaipetunjuk-petunjuk Al-Qur'an. Kajian tidak sekaligus, tetapi sedikit demisedikit agar dapat meresap dan mantap sehingga dalam melaksanakannya pun akanmerasa sangat nikmat. Untuk itulah Nabi Muhammad SAW, berpesan :"sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Turmidzi dari Ali RA.)