Friday, January 23, 2009

Kapan Gangguan Konsentrasi Anak disebut Autism?

Gangguan Perhatian
Memang sebagaimana anak lainnya, konsentrasi anak terbatas beberapa menit saja. Maka perlu kita latih melalui permainan -meskipun demikian jangan lebih dari 15menit. Energi anak prasekolah memang sepertinya tak pernah ada habisnya.

Sebenarnya, kurang bisa konsentrasi dalam jangka waktu lama itu masih termasuk wajar-wajar saja. karena, anak sedang giat-giatnya mengeksplorasi lingkungannya. dia berada dalam fase otonomi atau mencari rasa puas melalui aktivitas geraknya.
Tapi, kalau ia terlalu aktif atau malah hiperaktif, tentu saja ini tidak wajar. apalagi bila disertaidengan dua ciri lainya, selain gangguan memusatkan perhatian, yaitu kesulitan mengendalikan impils / dorongan (impulsivitas) dan hiperaktivitas.
Selama ini data di Indonesia belum ada.Namun di Amerika 3-5% anak ditemukan mengalami gangguan pemusatan perhatian,maka perlu deteksi dini,terutama pada anak usai 3-5 tahun

Contoh tidak mampu memusatkan perhatian adalah?
1.Perhatiannya mudah beralih
2.Sering tidak memperhatikan hal-hal kecil/detil,atau membuat kesalahan yang sepele
3.Tampak tak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
4.Tidak bisa menaati perintah
5.Kesulitan dalam pengaturan tugas/pekerjaannya
6.Sering menghindari,tidak menyukai ,atau enggan terhadap tugas-tugas yang memerlukan pemikiran dan kosentrasi (seperti pelajaran atau pekerjaan rumah)
7.Sering kehilangan barang yang diperlukan untuk mengerjakan tugasnya
8.Tidak bisa bermain suatu permainan dengan cukup lama
9.Sering pelupa dalam Kegiatan Sehari-hari


Untuk Kesulitan mengendalikan dorongan/implus (impulsivitas)ditandai dengan:
1.Membuat Kesalahan -Kesalahan yang bersifat sembrono atau implusif
2.Sering berteriak dikelas
3.Sulit menunggu giliran,tak sabar
4.Mengerjakan hal-hal berbahaya tanpa pikir panjang
5.Mengacu permainan anak lain
6.Menyela pembicaran


Sedang Hiperaktivitas di tandai:
1.Menggerak-gerakan tangan dan kaki
2.Sulit tetap duduk diam,saring meninggalkan tempat duduknya
3.Berbicara sangat banyak
4.Sering berlari-lari atau memanjat pada situasi yang tidak pantas
5.Berganti -ganti kegiatan tanpa menyelesaikannya


Peran Orang tua
Tampaknya peranan orang tua sangat penting dalam mendeteksi apapun permasalahan anak sejak dini.Orang tua harus peka terhadap perkembangan anak sejak lahir.Kepekaan ini tentunya ditunjang dengan peningkatan pengetahuan tentang perkembangan normal pada anak sejak dini.
Infomasi tersebut saat ini sangat mudah didapatkan melalui media cetak,seperti buku kesehatan populer,koran ,tabloit,majalah dan media elektronik televisi ,internet dan sebagainya.Orang tua juga harus peka terhadap kecurigaan orang lain,seperti pengasuh,nenek,atau kakek.Meraka sedikitnya telah mempunyai pengalaman dalam merawat anak.
Peranan orang tua untuk maelaporkan kecurigaannya dan peran dokter untuk menaggapi keluhan tsb,sama pentingnya dalam penatalaksanaan anak.bila dijumpai keterlambatan atau penyimpangan harus dilakukan pemerisaan,atau menentukan apakah hak tersebut merupakn varisi normal atau suatu kelalaian yang serius.